Evi Yandri Rajo Budiman, Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar, Dapil I Kota Padang (baju batik & masker) saat menemui dan menenangkan orang tua siswa baru yang anaknya tidak diterima di sekolah Negri. Sutan Malin Mudo
Padang, Kupas-news.com- Terjadinya aksi tutup sekolah atau penggembokan pagar SMA N 5 Padang, SMA N 16 Padang dan SMP N 10 Padang oleh para orang tua murid baru kawasan Kuranji, Kamis (16/7/2020).
Puluhan orang tua murid tersebut menyampaikan keluhkesanya, karena anak mereka yang tidak lolos sekolah Negri dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020, dan diduga adanya kecurangan dalam sistem penerimaan SMA dan SMP di daerah tersebut.
Hal ini turut hadir mendampingi sekaligus menyambut orang tua murid Evi Yandri Rajo Budiman, Anggota DPRD Sumbar, Wakil Ketua komisi I, mengatakan hasil temuan di lapangan ditemukan adanya kecurangan pemalsuan data berdasarkan surat keterangan domisili yang di keluarkan oleh pihak berwenang.
" Tentunya ini pembohongan publik, disamping itu sangat merugikan bagi masyarakat yang benar-benar tinggal didaerah sini," tegasnya.
Lanjut Putra Kuranji ini, rentetan ini dampak dari permendikbud No.44 tahun 2019, dimana regulasinya tentang zonasi 1,08 KM dan tambahan umur. Nah, jika sistem zonasi ini dipertahankan tentunya daerah Gunung Sarik, Kampung Tanjung, Sungai Sapih dan Belimbing tidak masuk zonasi tentu ini yang jadi persoalan baru. Bayangkan banyanknya anak nagari Kuranji yang mengganggur, tangkas Evi Yandri.
Kita meminta Dinas Pendidikan memberikan solusi terhadap persoalan zonasi tersebut, sebab zonasi ini banyak menimbulkan persoalan ditengah masyarakat, ujar politisi Gerindra ini lagi.
Masalah zonasi ini membuat resah ditengah masyarakat, jadi persoalan ini kita harap agar ada solusinya sehingga ada kepastian, karna tanpa adanya kepastian banyak anak yang jadi pengangguran.
“ Kita berharap persoalan ini diselesaikan dengan segera, ada beberapa catatan kita mulai dari server dan verifikasi bermasalah yang ditemukan,” katanya
Tambahnya, yang menjadi pertanyaan saya kemana dan kenapa pihak dinas pendidikan tidak hadir memberikan jawaban saat orang tua menggeruduk dan melakukan aksi pemngembokan pagar sekolah tersebut.
Saya sarankan kepada saudara gubernur mencopot jabatan kepala dinas pendidikan Sumbar dan menggantikannya, jika memang persolan ini tidak becus, Tegas Evi Yandri RJB dengan nada kesal. (hr1)