Bangunan mega proyek Bendungan oleh BWSS V, menyulap sungai yang diterjang banjir bandang menjadi Icon wisata baru kota Padang. Sutan Malin Mudo


Padang, Kupas-news.com- Musibah Banjir bandang yang melanda Batang Air Dingin, Koto Tuo, Lubuk Minturun pada tahun 2018 silam, merusak saluran irigasi dan menghancurkan ribuan hektar persawahan milik warga sekitar aliran sungai. Tidak hanya sawah bahkan kolam ikan warga pun tak luput di terjang aliran rob tersebut.

Dampak negatif dan kerugian akibat banjir bandang tersebut, dua tahun penderitaan panjang dialami warga, akibat kekeringan sawah tidak bisa di olah dan kolam ikanpun tak bisa lagi menghasilkan.

Melihat kondisi penderitaan masyarakat yang terus melanda. Bahkan, masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS) takut dan menghantui ketika debit hujan turun secara maraton.

Balai wilayah sungai Sumatera (BWSS) V, dibawah PPK Reski Wahyudi memutar otak bagaima aliran sungai yang rusak ini bisa bermanfaat juga dimanfaatkan oleh warga sekitar. BWSS V dengan segala kepeduliannya mengucur anggaran APBN tahun 2018 sejumlah 65 Miliar untuk melakukan pembangunan bendungan.

Reski Wahyudi mengatakan, Selain daerah sungai, juga ada enam kelurahan di Koto Tangah yang kena imbas banjir bandang tersebut.

" Ini merupakan bentuk kepedulian yang tinggi Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V membangun bendungan semoga memberikan harapan bagi warga untuk mengatasi kekeringan," ujarnya.

Selain terhindar dari banjir, aliran bendungan ini bisa bercocok tanam,  berkolam ikan dan lain sebagainya. Juga bisa menambah income bagi masyarakat sekitar sini, bebernya.

Indra (52) salah seorang warga setempat mengatakan, bangunan embung  bendungan ini sangat diharapkan oleh warga. Selain untuk bisa mengaliri air kesawah juga bisa dimanfaatkan untuk beternak ikan dikolam.


" Apalagi, selama ini lebih dari seribu hektar sawah tak bisa diolah dan gagal panen. Namun, sekarang kami lega dan tidak was-was lagi. Karena sudah ada bendungan yang berdiri megah," Pungkas Indra

Indra melanjutkan, kami mengucapkan kepada balai wilayah sungai Sumatera V, atas perhatian penuh menyulab dan membangun aliran sungai Lubuk Minturun Air Dingin ini. Selian, ekonomi pertanian dan perikanan juga menghidupkan gairah ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Bahkan, bendungan di Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang disulap jadi lokasi wisata baru di Kota Padang. Warga merasa bangga dan berterima kasih kepada BWSS V. Sebab, bangunan proyek ini, tidak saja mengatasi banjir, juga meningkatkan perekonomian masyarakat.

" Kami kembali bisa bercocok tanam, berkolam ikan lagi dan baiknya lagi bisa berjualan. Sebab, lokasi tersebut rame dikunjungi masyakat setiap harinya," ujar indra kepada media, Minggu (4/10/2020).

Selain itu, Ria (55) penyewa benen/pelampung karet, mengatakan, bendungan dibuat BWSS V menjadi ICON wisata baru, suasana baru di Lubuk Minturun, Kota Padang. Dahulunya disini sepi, ekonomi susah, Alhamdulillah semenjak adanya bendungan yang bagus ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyakat, indah nan mempesona.

"Setiap harinya selalu rame dikunjungi. Hari libur ( Sabtu-Minggu) paling rame. Sehingga, tingkat penyewaan karet pelampung juga banyak," ujar Ria sembari senyum sumringah. (hr1)

 
Top