SolokSelatan, Kupaspost.com— Penantian setengah abad yang silam untuk pembangunan Sungai Batang Suliti, Solok Selatan yang terdampak abrasi dan derita yang dirasakan masyarakatpun sangatlah banyak di berbagai jorong yang terus terkena dampak banjir luapan Sungai Batang Suliti. Kabar baiknya, penantian 50 tahun nan sangat dirindukan tahun ini perlahan mulai terobati dan segera diwujudkan.
Alhamdulillah, berkat perjuangan keras Anggota DPRD Sumbar Dapil wilayah tersebut Mario Syahjohan, SH tahun ini dan kolaburasi berasama pemerintah melalui kementerian terkait mengucurkan anggaran sebesar Rp.48,2 miliar untuk pembangunan sarana dan prasarana (sapras) pengendalian banjir di wilayah tersebut.
Dikatakan Mario Syahjohan, InsyaAllah, tahun ini pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera akan menormalisasikan aliran Sungai Batang Suliti tersebut. Tak tanggung-tanggung kucuran dana sebesar 48,2 M," terangnya.
Ketua Komisi IV DPRD Sumbar ini menambahkan, apalagi sungai ini memang sudah harus menjadi skala prioritas, karena dampaknya sangat luar biasa terhadap kehidupan masyarakat sejak 50 tahun terakhir ini," ungkap Mario Syahjohan yang juga eks Ketua Koni Solsel ini, Selasa (11/1/2021)
Pria dari Fraksi Gerindra ini melanjutkan, dari hasil peninjauan bersama Komisi IV DPRD Sumatera Barat pada Agustus 2020 lalu, memang Sungai Batang Suliti sudah sangat mendesak untuk dinormalisasi karena berdampak luas pada ribuan masyarakat yang terkena imbasnya sepanjang tahun. Baik sektor pertanian, perikanan maupun perkebunan, urainya.
"Sedikit saja hujan, banjir langsung menggenangi rumah masyarakat. Intensitas hujan yang cukup tinggi juga ikut mempengaruhi banjir, yang terkadang berlangsung per tiga hari. Masyarakat, bahkan saya sendiri sejak kecil sudah berteman dengan banjir," kata Politisi Partai Gerindra yang terharu mengenang masa kecilnya, dan bertekad "membangun dari pinggiran" ini.
Berdasarkan hasil kunjungan yang ikut menghadirkan BWSS V dan Dinas PSDA Sumbar serta instansi terkait lainnya itu, Komisi IV DPRD Sumbar "jemput bola" ke pusat karena tak ingin kondisi yang dialami masyarakat jorong setempat terus berlarut-larut tahun demo tahun.
"Bersama-sama kita terus mengupayakan agar kondisi yang dialami masyarakat jorong selama 50 tahun itu, segera dituntaskan akibat terdampak banjir luapan Sungai Batang Suliti. Kita "jemput bola" dengan meminta perhatian pemerintah melalui kementerian terkait dan BNPB," terang Mario.
Upaya Komisi IV DPRD Sumbar itu, ternyata berbuah manis. Tahun 2021 ini, pemerintah melalui kementerian terkait menggelontorkan dana untuk menormalisasi kondisi Sungai Batang Suliti.
Mario menyebutkan, dari informasi yang ia terima, untuk kegiatan normalisasi sungai itu tengah dalam proses tender di pusat. Kegiatannya dalam bentuk paket Pembangunan Sarana/Prasarana (Sapras) Pengendalian Banjir Pertemuan Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti.
"Anggaran yang akan dikucurkan untuk kegiatan pengerjaan pertemuan Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti sebesar Rp.48,2 Miliar. Tentu, langkah yang dilakukan oleh kementerian terkait ini patut kita syukuri dan apresiasi," ujar Mario dengan mimik wajah ceria.
Selain itu, lanjut Mario, informasi lainnya juga dianggarkan Pembangunan Embung untuk kawasan Lasuang Batu Nagari Muaro Labuah sebesar Rp.15 Miliar.
"Diketahui, untuk pembangunan embung sebesar Rp.13,5 Miliar, sedangkan supervisi sebesar 1,5 Miliar. Semoga proses kegiatannya berjalan lancar," tukas mantan Ketua KONI Solsel dua periode ini.
Tak lupa pria enerjik ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang bersama Komisi IV DPRD Sumbar dalam menyalurkan aspirasi masyarakat Solok Selatan hingga dianggarkannya pengendalian banjir pertemuan Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti.
"Semoga kegiatan pembangunan Sapras pengendalian banjir pertemuan Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti ke depan dapat berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan harapan bersama," harap Mario. (Hr1/uk1)