Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri, S. Ag, M. Pd melakukan peresmian Cafe Robotik 'Arfa' di Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang. Ist/ Sutan Malin Mudo
Padang Panjang, Kupaspost.com- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama Sumbar, H. Hendri, S. Ag, M. Pd melakukan peresmian Cafe Robotik 'Arfa' di Gedung Zainuddin Labay, Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang, Kamis (18/2/2021).
Hadir secara virtual Direktur Pendidikan Diniyah dan Pontren Dityjen Pendis Kemenag RI Waryono. Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri, S. Ag, M. Pd. Selain itu, turut hadir Walikota Padang Panjang Fadly Amran, Kankemenag Kota Padang Panjang, Drs. H Gusman Piliang MA, Sekwan DPRD Padang Panjang.
Kemudian, juga hadir pimpinan Perguruan Diniyah Putri Fauziah Fauzan El Muhammadi beserta jajaran asatidzah serta ratusan santriwati turut mengikuti secara langsung.
Kakanwil Kemenag, H. Hendri mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas peresmian robot cafe (pelayanan menggunakan tenaga robot) pertama di Indonesia. Tentu ini sebuah prestasi dan kebanggan bagi kita di Ranah Minang. Apalagi satu-satunya Diniyah mencetak rekor terbaru dan sebagai pilot projeck bagi yang lainnya.
" Inovasi luar biasa lahir di Perguruan Diniyah Putri pertama di Asia. Terutama di tengah-tengah pandemi Covid 19. Kita berharap perguruan Diniyah Putri tentunya akan menjadi contoh berlakunya fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat," pungkas H. Hendri.
Hendri menambahkan, semenjak zaman pemerintahan belanda di Indonesia, Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang sudah didirikan oleh Rahmah El Yunusiyyah dan sudah banyak melahirkan orang-orang hebat.
Sebagaimana diketahui, beliau merupakan salah satu tokoh utama pendukung Sumpah Pemuda tahun 1928.
"Berdirinya perguruan Diniyah putri, tepatnya 1 Nopember 1923 silam, Saat itu umur beliau masih 23 tahun. Usia yang sangat muda untuk seorang wanita berpikir mendirikan sebuah perguruan," kenang Kakanwil Kemenag Hendri.
Ia mengungkapkan hari ini perguruan diniyah putri ini telah menjadi buah bibir positif dimana-mana. Menurutnya karena tiada hari tanpa inovasi dan Itu semua atas jasa beliau. Untuk itu, mari kita do'akan dan kirimkan alfatihah buat almh.
H. Hendri, menyatakan perasaannya yang sangat berbahagia karena melihat berkembangnya Perguruan Diniyah putri Padang Panjang telah menjadi perguruan yang berkualitas. Setelah ia saksikan tampilan proyek santri dan peresmian robot cafe karya santriwati.
" Yang patut kita apresiasi, di masa pandemi Covid-19 mereka berkreasi. Sebelumnya kami telah mendengar klinik ujicoba proyek robot. Tujuannya untuk melayani kostumer di masa pandemi," tutur H. Hendri lagi.
" Selama pandemi covid 19 robot yang diciptakan santriwati ini dikendalikan komputer menjadi robot pertama di Indonesia yang dapat melayani tanpa harus tatap muka dan bisa tetap menjaga jarak. Bagaimana sistem kerjanya? Apakah robot ini dapat menjawab pertanyaan Costumer?" tanyanya memancing rasa ingin tahu hadirin.
Bagusnya, bahwa Robot ini dapat mengantarkan segelas kopi dan mentransfer pesanan ke counter atau bisa menghindari meja dan kursi atau yang merintanginya dan berjalan memakai roda.
Hendri mengingatkan, bahwa inovasi perguruan Diniyah Putri ini sejalan dengan misi Kemenag, yaitu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan agama dan umum.
"Kanwil Kementerian Agama terus berbenah dan terus melaksanakan hal-hal kekinian terhadap lembaga keagamaan Islam, terutama peningkatan akses pendidikan sarana dan prasarana pondok pesantren. Kemudian menampilkan pondok pesantren yang terjangkau bagi putra/putri dan Kementerian Agama telah memberikan bantun kepada pondok pesantren 12 Miliar 814 juta untuk provinsi Sumatera Barat terdiri BOS, BNPP dll. " ujarnya.
Terkait peningkatan standar mutu pesantren. Menurutnya dengan peningkatan penguasaan teknologi, disamping mengajarkan kitab-kitab yang sudah turun temurun diajarkan pesantren sesuai dengan kekhasannya.
"Kami telah melaksanakan sosialisasi pendidikan diniyah formal yang 70% agama dan 30 % pembelajaran umum dan muatan lokal" imbuhnya.
Kemudian ia menyebutkan dalam meningkatkan mutu santri pondok pesantren, maka juga dengan melakukan berbagai program bea siswa berprestasi untuk dapat melanjutkan jenjang perguruan tinggi.
"Sumatera barat setiap tahun selalu mengirimkan santrinya. Kegiatan terakhir mengirimkan 17 santri" terangnya.
Ia juga menyinggung soal Kontingen sumatera barat yang berhasil meraih emas dua cabang dan perunggu 1 cabang di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu ia mengatakan pada Tahun 2017, Sumatera barat mendapat 24 juara dalam rangka penguatan ketangguhan kepada santri
"Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, dibutuhkan kegiatan pembinaan, maka kami memberikan apresiasi atas inovasi ini kepada santriwati sebesar 10 juta langsung dan semoga bisa dimanfaatkan" tandasnya.
"Semoga kita semua terus berkarya dan terus berjaya, berbuat dengan ikhlas, berkerja dengan penuh ke imanan," tutupnya. (rril/hr1)