M. Iqbal owner Batik Tanah Liek Bundo Kanduang Jalan Ratulangi No. 05 Kota Padang, tegaskan dan klarifikasi dugaan Mark Up dana Covid-19 yang menyebut Batik tanah liek terlibat. Sutan Malin Mudo
Sumbar, Kupaspost.com - Viralnya pemberitaan terkait dugaan mark up dana Covid-19 tentang pengadaan Hand sanitizer di Sumatera Barat di lingkungan BPBD Sumbar sebesar 150 M diduga adanya penyelewengan dari temuan BPK dan menyebutkan nama perusahaan Batik Tanah Liek. Bahkan, kasus ini pun sudah di pansuskan oleh DPRD Sumbar.
Salah satu perusahaan yang membuat batik tanah liek disebut menjadi rekanan pengadaan hand sanitizer yang bermasalah di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar dan temuan BPK dengan nominal nan fantastis.
Melihat pemberitaan yang senter menyebutkan Batik Tanah Liek, sehingga membuat M. Iqbal owner sekaligus pengusaha Batik tersebut, angkat bicara dan mengklarifikasi terkait pemberitaan tersebut.
Saat dijumpai di kawasan Jati, Rabu (24/2/2021) M. Iqbal mengatakan, persoalan adanya dugaan mark up dana Covid-19 pengadaan hand sanitizer tersebut, secara terang dan tegas saya katakan itu bukanlah perusahaan yang saya miliki. Sebab, saya hanya penyediaan baju batik dan tidak pernah pengadaan alat-alat kesehatan. Kanrena itu bukannya kepiawayan saya, tegasnya.
" Lagian, handsanitizer itukan mestinya perusahaan yang bergerak dibidang alkes. Sementara, kami hanya penyedia dan bergerak khusus dibidang Pakaian Batik Saja," pungkas M. Iqbal
M. Iqbal melanjutkan, memang awalnya saya pernah ditawari hal tersebut. Namun, karena adanya indikasi mark up anggaran. Maka, terang-terangan saya tolak, imbuhnya lagi.
" Kasus tersebut telah mencoreng nama Batik Tanah Liek di Padang, Sumatera Barat.
Padahal, oknum yang bermain dalam kasus tersebut hanya satu toko batik di Padang.
Namun, efeknya dirasakan semua toko yang ada," ujarnya dengan nada sedikit kesal.
Lanjutnya, Perlu diketahui, Batik Tanah Liek itu ada beberapa toko di Padang dan semuanya berbeda kepemiliknya. Tapi karena satu kasus ini, semuanya terbawa arus.
" Dugaan mark-up pengadaan hand sanitizer bantuan Covid-19 yang dilakukan oleh perusahan yang bergerak diusaha Batik Tanah Liek, maka dengan ini kami sampaikan kami Batik Tanah Liek Bundo Kanduang, Jl. Ratulangi No. 05 Padang, tidak pernah sama sekali terlibat dalam pengadaan yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut," pungkas M. Iqbal mempertegas dan memperjelas.
Informasi ini perlu kami sampaikan, untuk menghindari salah sangka/salah duga/salah alamat dari pihak lain.
Iqbal menyebutkan, dirinya sebagai pemilik Batik Tanah Liek Bundo Kanduang tidak terlibat dalam kasus tersebut. Bahkan, dengan adanya kasus ini membuat usahanya tercoreng.
"Perlu klarifikasi Batik Tanah Liek Bundo Kanduang tidak terlibat. Kami murni bergerak di bidang batik saja, tidak hand sanitizer," kata Iqbal.
Iqbal meminta kasus tersebut diungkap secara terang benderang, sehingga tidak ada preseden buruk terhadap semua batik tanah liek di Padang, Sumbar, tandasnya.
"Silakan diungkap. Tidak semua batik tanah liek yang terlibat. Hanya satu oknum, tapi menyeret semua nama batik tanah liek, kami meminta pihak yang berwenang bisa mengunkap siap oknum dibalik semua ini. Jangan gara-gara satu, rusak usaha yang telah lama kami rintis dan bangun trust masyarakat," kata Iqbal. (Hr1)