AIPTU Duren sedang membagikan bendera kepada pengendara sepeda motor memaknai hari kemeedekaan. Ist
Padang, Kupaspost.com- Patut diacungi jempol sikap sangat terpuji yang di perlihatkan oleh seorang anggota Kepolisian Aiptu Duren. Ya, untuk menghargai pejuang kemerdekaan ia rela menyisihkan gajinya demi sang merah putih untuk di bagikan kepada 200 pengendara di kota Padang.
Sebagai bentuk kepedulian dan rasa nasionalisme, seorang polisi berdinas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Aiptu Duren bersama anak bungsunya membagikan bendera ukuran kecil kepada pengendara roda dua yang melintas di Kawasan Gunung Panggilun, Kamis (12/8/2021).
Tak hanya bendera, Duren bersama putrinya berusia delapan tahun pun membagikan masker kepada masyarakat yang sekitarnya.
" Membagikan bendera ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Dan itu sudah berlangsung selama tujuh tahun lamanya," ucap Aiptu Duren penuh semangat.
Namun, yang berbeda di tahun ini adalah mengajak turun kejalan sang putri bungsunya. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa nasionalisme kepada anaknya.
" Walaupun putri kami berusia anak-anak. Saya harus menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebangsaan kepadanya sedini mungkin," Pungkas Aiptu Duren.
Sebab, lanjut Duren kakek mereka merupakan pejuang kemerdekaan dengan pangkat terakhir Peltu dan meninggal saat melawan pasukan Belanda. Dimakamkan di Kusuma Negara Padang, ucap Aiptu Duren yang rela meronggoh uang dari kantongnya untuk membeli bendera dan masker.
Bendera dan Masker selanjutnya di bagikan kepada masyarakat. Duren membagikan 200 bendera ukuran kecil yang di pasang di kendaraan roda dua. Begitupula masker, ia membagikan 200 masker secara cuma-cuma kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes).
" Setiap tahun saya membagikan bendera. Karena kini kita sedang mengalami wabah pandemi Covid-19, saya berinisiatif untuk membagikan masker. Sebab masker melindungi kita, melindungi dirimu, keluargamu dan orang-orang disekitarmu dari virus Corona," ucap Duren sembari membagikan bendera dan memasangkan masker ke pengendara motor.
Sementara itu, Nurul salah seorang pengendara yang melintas di Gunung Panggilun merasa bersyukur, sebab ia memang berencana membeli bendera merah putih ukuran kecil untuk dipasang di sepeda motor yang digunakan sehari-hari.
"Saya berterima kasih kepada bapak yang telah membagikan bendera ini secara gratis," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Naura. Ia dengan senang hati, mengambil masker yang dibagikan Aiptu Duren.
Aiptu Duren bersama putrinya bahagia bendera dan masker yang dibagikan mereka bisa bermanfaatkan untuk orang banyak.
Namun, Aiptu Duren pun berharap menjelang hari kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus mendatang, agar pemerintah mewajibkan kendaraan memasang bendera kepada kendaraannya, sebab ia melihat rasa nasionalisme sudah mulai luntur.
Begitu pula dengan masker. Masih banyak masyarakat yang membutuhkannya. Imbauan pakailah masker tidaklah berguna bagi mereka. Bagikanlah masker secara cuma-cuma, agar mereka bisa memakainya. Lihat saja masyarakat sangat antusias mengambil masker kain yang dibagikan Duren.
"Virus itu nyata dan penyebaran Covid-19 itu bisa diputus, dengan menerapkan prokes 6 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan melakukan vaksin. Semua itu dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar perekonomian pulih," pesan Duren. (rel/Hr1)