Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman memasangkan atribut kepada peserta tanda dimulainya Bimtek Jitu PasNa. Diharapkan tetap menjalankan aturan prokes.@rie Sutan Malin Mudo
Padang, Kupaspost.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) secara resmi membuka Bimbingan teknis pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Bimtek Jitu Pasna) gelombang ke enam, di Basko Hotel Padang yang dimulai Selasa hingga Jum'at (21-24/9/2021) malam, Senin (21/9/2021) malam.
Acara pembukaan juga turut dihadiri oleh Anggota DPRD propinsi Sumbar Mario Syah Johan dari Fraksi Gerindra komisi IV.
Dalam sambutannya, Kalaksa Erman Rahmab memaparkan, acara Bimtek Jitu Pasna semenjak angkatan ke-4 sampai seterusnya bakal diterapkan prokes. Kepada masing-masing peserta tanpa terkecuali diberlakukan rapid test, guna mencegah penularan Covid-19 diantara peserta, ujarnya.
" Semua peserta dan panitia wajib mengikuti tes swab rapid test, bagi peserta yang dinyatakan negatif bisa mengikuti bimtek dan bagi yang negatif maka secara otomatis dinyatakan gugur," tegasnya.
Covid-19 itu real adanya. Saya sendiri hampir 30 hari terbaring dirumah sakit. Sampai saat ini turun berat badan saya 25 kg. Artinya, Covid itu ganas dan mematikan. Alhamdulillah, Allah swt masih memberi saya bernafas dan sehat, ujar Erman Rahman berkisah.
Erman melanjutkan, Bimtek Jitu PasNa gelombang ke-6 ini, bertujuan bahwa dalam penanganan situasi bencana semua aspek ikut terlibat, karena tidak bisa dilakukan tanpa kebersamaan.
“Walaupun semua yang hadir di Bimtek sudah lulus tes swab tapi jangan sampai menjadi lalai dengan Prokes, karena Covid-19 menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan golongan, sebab Corona itu nyata dan ada," pintanya sembari berpesan ke peserta.
Lebih jauh dipaparkan Kalaksa, Sumbar merupakan etalase dan rawan bencana di Indonesia karena semua bencana ada di Sumbar. Seperti ancaman tsunami dari megatrust Mentawai, longsor dan banjir serta ancaman gempa, “ papar Erman Rahman.
Masih kata Erman Rahman, kita masih ingat akan bencana gempa 2009 yang dari peristiwa itu mengakibatkan 1.115 orang tewas dan 2.329 lainnya terluka, 279.000 bangunan mengalami kerusakan, serta berdampak pada 1.250.000 warga di kawasan, ulasnya.
“Semoga dengan digelarnya Bimtek ini peserta dapat melakukan hitung cepat pengkajian pasca bencana dan nantinya bisa menjadi garda terdepan juga aktor peduli bencana dan kemanusiaan. Dengan harapan bisa mengaplikasikan ilmunya ditengah-tengah masyarakat," pungkasnya berpesan saat membuka Bimtek.
Erman Rahman juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua peserta walaupun ada yang gagal mengikuti bimtek karena hasil tes swab reaktif atau poaitif. Terkhusus kepada Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Gerindra bapak Mario Syah Johan dan Desrio Putra yang begitu peduli terhadap bencana.(Hr1)