Padang, KupasPost.com- Anggota DPRD Sumbar, Komisi IV Mario Syah Johan, SH dari fraksi Gerindra memprioritaskan dana pokok-pokok pikirannya di distribusikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Sumatera Barat dengan program Bimbingan teknis pasca bencana.
Hal itu disampaikan oleh Mario Syah Johan saat menghadiri pembukaan Bimbingan teknis hitungan cepat pengkajian kebutuhan pasca bencana atau Bimtek Jitu PasNa angkatan ke-VI tahun 2021, Selasa (21/9/2021) malam di Basko Hotel, Padang, Sumbar.
Ia mengatakan, kita butuh SDM yang berqualitas, tenaga yang tangguh dan kita harus mampu menciptakan peluang pasar yang mumpuni dan kita harus responsibility tentang proses alam, terang eks Ketua Koni Solok Selatan ini.
Lebih jauh disampaikan Mario, Bimtek Jitu Pasna dalam rangka penanggulangan kebencanaan, mengurangi resiko bencana serta peningkatan dan penangan Pasca bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pasca bencana.
Masih kata Mario, DPRD Propinsi Sumbar khususnya komisi IV terus dan selalu mendukung program-program yang telah dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar. Dikarenakan Sumbar sebagai etalase bencana, seperti Gempa Bumi, Banjir Bandang, Tanah longsor, bahkan ancaman akan bahaya Tsunami.
Maka dari itu, BPBD Sumbar sebagai mitra dari komisi IV dan langsung penangan kebencanaan baik pra maupun pasca bencana. Maka, kami coba mengulirkan bantuan Bimtek melalui dana pokir agar tepat sasaran.
" Selain membina kecakapan dan kesiap siagaan bencana. Bimtek ini juga membantu pemulihan ekonomi masyarakat, sebut saja selama kegiatan bimtek berapa uang yang masuk ke hotel-hotel dan masyarakat kita Sumbar," pungkas Politisi Muda Gerindra ini.
Masih kata Desrio, disebabkan minimnya anggaran ditambah kurang seriusnya kepala daerah bupati/walikota dalam penganggarnya. Maka dari itu, kami fokus dan sangat serius melalui anggaran dana pokok-pokok pikiran.
" Semoga nantinya ilmu yang diserap oleh tenaga relawan Jitu PasNa tersebut bisa diaplikasikan ditengah-tengah masyarakat dan relawan bisa mengakomodir setiap bencana yang terjadi di lapangan dengan melibatkan diri secara langsung, tanpa di komandoi," pintanya.
Sebelum menutup sambutannya, Mario Berpesan, bencana akan terasa ringan jika dikelola bersama relawan serta masyarakat keseluruhan. Relawan merupakan garda terdepan dalam aksi kepedulian, sebagai perpanjangan tangan dengan pemberian edukasi, komunikasi dan penolong masyarakat baik pra maupun pasca bencana.
“Kehadiran kita disini karena terpanggil untuk misi dalam tugas-tugas peduli kemanusiaan,” pungkas Mario kepada peserta bimtek.(Hr1)