Padang, Kupaspost.com - Wali Kota Riza Falepi menandatangani MoU Pengembangan Digitalisasi Ekonomi Daerah antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan Bank Nagari di kantor Pusat Bank Nagari, Padang, Senin (6/9).
Selain itu juga dilakukan launching perjanjian kerja sama (PKS) e-Retribusi tempat rekreasi dan olahraga di dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, e-Retribusi pasar di Dinas Koperasi dan UKM, dan e-Retribusi KIR di Dinas Perhubungan.
Acara itu turut dihadiri oleh Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Nagari Sumatera Barat Muhamad Irsyad, Kepala OJK Provinsi Sumbar Yusri, Kepala BI Perwakilan Sumbar, Kepala Bank Nagari Cabang Payakumbuh Oktra Firdaus, Asisten II Elzadaswarman, Kadis Koperasi dan UKM Dahler, Kadisparpora Desmon Corina, serta Kadishub Nofriwandi.
Wali Kota Riza Falepi menyampaikan Pemko Payakumbuh butuh sebuah kejelasan adanya transparansi. Ini harus dibenahi dan digunakan secara bersama-sama untuk membangun cinta dan citra di mata masyarakat.
"Dengan adanya E-Retribusi ini kita bisa pantau secara realtime keuangan pemerintah daerah. Terima kasih kami sampaikan kepada Bank Nagari sudah membantu Kota Payakumbuh dalam pengembangan digital sehingga mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan adanya tranparansi keuangan kami," kata Riza.
Menurut Riza digitalisasi ekonomi ini akan berimbas kepada meningatkan pendapatan asli daerah (PAD), mempercepat laporan keuangan daerah, melaksanakan fungsi pengawasan, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran daerah.
“Contohnya saja untuk memungut retribusi pasar kita memang menggunakan karcis sebagai alat bukti pembayaran. Namun pada saat ini kita dituntut bekerja lebih cepat dan transparan, sehingga program e-Retribusi ini kami nilai lebih pas untuk menjawab tantangan kerja saat ini, sebab lebih cepat dalam penyampaian laporan keuangan karena sudah terkoneksi langsung dengan kas daerah, di samping juga bisa lebih meningkatkan pelayanan serta menjawab tantangan dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik,” jelas Riza.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Nagari Sumbar Muhamad Irsyad menyampaikan di era pandemi peningkatan elektronifikasi sangat signifikan. Dengan diterapkannya transaksi digital ini diharapkan Kota Payakumbuh lebih baik dari kota/kabupaten lain dalam pengelolaan keuangan.
"Payakumbuh memiliki potensi ekonomi di bidang kuliner Payakumbuh yang terbilang hidup 24 jam dan potensi-potensi lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Sumbar Yusri menyampaikan perhatian OJK sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, OJK selalu mendorong peningkatan digitalisasi di tiap-tiap daerah.
"Bank Nagari sudah maju lagi selangkah, dengan revolusi pelayanan dengan menerapkan berbagai aplikasi. OJK mengapresiasi perkembangan perbankan di Sumatera Barat," tukuknya.
Kepala BI Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan pertumbahan ekonomi di Sumatera Barat 5,7 persen dengan BI bersama OJK dan LPS Kemenkeu menjaga stabilitas harga. Perkembangan digital sangat bermanfaat pada saat pandemi ini, karena mobilitas orang dan kegiatan terhambat, sehingga membuat orang bertransaksi via digital.
"Kami berharap Bank Nagari terus berinovasi dalam percepatan transaksi digital sehingga menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia. Karena dampak MoU hari ini bagi pemerintah daerah adalah meningkatkan PAD, transparansi, dan akuntabilitas," pungkasnya. (JPP)