Padang, Kupaspost.com- Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat, H. Ali Tanjung, SH yang juga Ketua Fraksi Demokrat mengecam, mengutuk keras dan mendesak pihak kepolisian dapat mengusut tuntas pelaku pembunuhan tewasnya Bos Agen LPG pada peristiwa perampokan di Belimbing, Kota Padang, Minggu (21/10/2021) dini hari.
Peristiwa perampokan sekaligus pembunuhan yang terjadi di Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang, ternyata menimpa pengusaha distributor gas LPG.
Melihat situasi tersebut, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Propinsi Sumatera Barat, H. Ali Tanjung, SH Mengutuk keras para pelaku pembunuhan dan penganiayaan tersebut. Sebuah prilaku yang sangat tidak manusiawi yang dilakukan oleh pelaku.
Selanjutnya, kami sangat berduka cita yg sedalam-dalamnya atas apa yang dialamai oleh pihak korban dan semoga seluruh keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Allah SWT, aamiin yra, pungkas AT begitu akrab ia disapa.
" Kami meminta aparat kepolisian agar segera bertindak tegas dan mengusut tuntas serta menangkap pelaku. Juga bisa nantinya mengadali sesuai dengan undang-undang yang berlaku," tegas AT lagi.
Kemudian, kami juga meminta kepada Sdr. Walikota Padang agar segera mengevaluasi sistem keamanan di lingkungan perumahan dan mengikut sertakan Satpol PP serta seluruh elemen masyarakat dalam Kamling, desak nya lagi.
Diharapkan seluruh masyarakat Kota Padang segera bersatu dan kompak dalam menjaga keamanan lingkungan pemukimannya dengan menerapkan siskamling di setiap RW/RT atau Kelurahan di Kota Padang, harap Ali Tanjung.
Sumber Infosumbar mengabarkan, di kalangan pengusaha distributor gas LPG di Padang menyebutkan korban bernama Yuni Nelti berusia 57 tahun. Ia ternyata berstatus sebagai Direktur Utama PT Bintangur Selatan yang merupakan agen gas LPG 3 Kg.
“Saya kebetulan sudah melihat ke TKP pagi tadi. Tapi saya tak bisa masuk karena sudah TKP sudah dipasang garis polisi hingga kami tak melintas. Kami tak menyangka sama sekali,”kata sumber infosumbar yang minta namanya tak dirilis.
Dari informasi yang didapatnya, Korban yang akrab disapa Ni Nel itu mengalami luka tusuk. Ia diperkirakan sempat melawan. Namun karena pelaku diperkirakan berjumlah lebih dari satu, korban tak berdaya. Sementara suami korban, Kusbiantara (58) juga mengalami penganiayaan. Ia kabarnya mengalami patah tangan. (Hr1)