Pasaman Barat,- Kepolisian Resor Pasaman Barat, melakukan inspeksi mendadak terhadap tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk antisipasi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan tangki mobil yang sudah dimodifikasi, Rabu, malam (22/2)
"Ini tindak lanjut dari perintah Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono agar jajaran Polres melakukan pengecekan ke SPBU yang ada," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Kamis.
Ia mengatakan tiga SPBU yang dicek adalah SPBU Batang Toman Kecamatan Pasaman, SPBU Sariak Kecamatan Luhak Nan Duo dan SPBU Batang Lingkin Kecamatan Pasaman.
Pengecekan itu langsung dipimpin oleh Kapolres AKBP Agung Basuki didampingi oleh Kepala Satuan Reskrim AKP Fahrel Haris dan sejumlah personil lainnya.
"Kita tidak ingin ada lagi penyimpangan dan kecurangan terhadap BBM bersubsidi karena menyusahkan masyarakat yang membutuhkan," tegasnya.
Saat sampai di tiga SPBU itu tim Polres tidak menemukan pengisian BBM menggunakan tangki modifikasi.
Namun Kapolres mengingatkan agar jangan ada upaya pengisian BBM menggunakan tangki modifikasi dalam bentuk apapun.
"Jangan coba-coba menjual BBM bersubsidi dengan cara yang tidak benar. Pengelola SPBU jangan layani kalau ada tangki modifikasi. Jika terbukti penyelewengan BBM Subsidi nanti maka akan kami tindak," tegasnya.
Menurutnya jika tidak ada kerja sama oknum masyarakat dengan pengelola SPBU maka tidak akan terjadi penjualan BBM Subsidi ke tangki modifikasi.
Pihaknya akan terus melakukan pengecekan ke SPBU yang ada untuk antisipasi penjualan BBM bersubsidi ke mobil tangki modifikasi.
"Diharapkan kepada masyarakat jika ditemukan dan melihat tangki modifikasi mengisi BBM segera laporkan dan akan kami tindak tegas," sebutnya.
Diungkapkannya, memang sebelumnya banyak ditemui curhatan keluhan masyarakat dengan antrian panjang kendaraan.
"Kasihan kita masyarakat yang membutuhkan. Stok BBM subsidi cepat habis kalau dijual ke kendaraan tangki modifikasi," ujarnya.
Diharapkan dalam menghadapi situasi seperti ini, seluruh pihak harus mampu bekerja sama. Sehingga bisa menjaga pendistribusian BBM sesuai peruntukannya. Tujuan akhirnya adalah terwujudnya kegiatan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Pasbar dapat berjalan dengan normal.
“Tapi, untuk mengatasi keluhan masyarakat ini memang masih harus terus dilakukan secara berulang-ulang,” ungkap Agung Basuki.
Sebab, ini sangat penting sebagai upaya membantu kelancaran arus lalu lintas sekitar SPBU dan mencegah terjadinya penyelewengan BBM.
Sebelumnya Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono melakukan aksi tangkap tangan terhadap pelaku pembelian BBM bersubsidi dengan tangki mobil yang sudah dimodifikasi di SPBU Kenagarian Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Sijunjung pada Rabu (22/2) dini hari.
Total ada 11 kendaraan yang diamankan Yakni tiga unit L300, enam unit minibus Isuzu Panther, satu unit truk Colt diesel kendaraan roda enam, dan satu unit dump Truck roda enam.(humas)