Padang- Harapan masyarakat Pasaman Barat Khususnya di Jalan Jawa, Nagari Ujung Gading untuk mendapatkan sinyal HP Selular dan layanan internet maksimal sudah semakin nyata.
Pasalnya pembangunan Menara Base Transceiver Station (BTS) tersebut bisa lebih memudahkan masyarakat untuk mengakses jaringan internet khusunya di wilayah Nagari Ujung Gading sekitarnya.
BTS adalah salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi. Tugas utama BTS adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah,telepon seluler dan sejenis perangkat lainnya. Kemudian sinyal radio tersebut akan diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah pesan atau data.
Dalam pembuatan tower BTS bentuknya bisa bervariasi, ada yang kaki segi empat, kaki segitiga, bahkan ada yang hanya berupa pipa panjang saja.
Umumnya tower BTS memiliki panjang antara 40 hingga 75 meter. Tiap daerah memiliki panjang tower BTS yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas jangkauan jaringan yang ditargetkan.
Pembangun base transceiver station (bts) menurut Kementerian Kominfo dinilai memberikan banyak dampak positif baik untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan aktivitas dunia pendidikan. Terutama di daerah daerah yang sebelum ada pandemi sangat sulit untuk mengakses internet.
Dengan adanya layanan internet sehingga dapat membantu anak sekolah untuk mencari referensi pelajaran melalui internet, dapat saling terhubung dengan keluarga yang jauh melalui layanan video call maupun sosial media.
Bahkan ada masyarakat yang telah menggunakan layanan internet untuk menjual hasil usahanya yang berupa paving block, Makanan dan Produk UMKM melalui media sosial.
Pembangunan BTS sangat berdampak positif bagi ekonomi di Indonesia khususnya masyarakat dan untuk dunia pendidikan.
PT. GPA Graha Prima Agung yang tengah melakukan pembangunan BTS di Nagari Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, diwakili oleh Taufik Hidayat mengatakan bahwa pembangunan berjalan dengan lancar dan aman.
Pada tahap awal pembangunan BTS kami melakukan sosialisasi dan memintak izin kepada pihak-pihak yang berada disekitar yang akan dibangun tower, sperti pemilik tanah, perangkat nagari, masyarakat sekitar, Babinsa dan juga Bhabinkamtibmas serta pihak lainnya juga tengah kami informasika, paparnya.
Kemudian kata dia, pihaknya juga memberikan rasa aman kepada masyarakat yang ada disekitar pembangunan BTS dengan saling berkoordinasi dan bekerja secara profesional.
Dirinya juga juga menjamin bahwa pembangunan BTS ini sudah dikerjakan secara profesional, kemudian juga sudah memenuhi standar pekerjaan, SOP yang benar dan aturan yang berlaku untuk sebuah perusahaan mengerjakan pembuatan tower seperti ini.
''Dalam pembangunan BTS ini juga sudah diadakan asuransinya apa bila ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan tentunya ini sangatlah berdampak positif bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan sekitar yang sangat memerlukan akses internet ", ucapnya.
Seperti dilansir sealah seorang ahli, Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nigerian Communications Commission yang berkolaborasi dengan African Economic Community of West Africa (ECOWAS), West African Regulatory Association (WATRA), Mobile Manufacturers Forum (MMF) dan GSM Association, menyatakan bahwa sampai sekarang belum ada hasil penelitian yang mengatakan bahwa medan EMF (electro magnetic fields) berbahaya untuk manusia.
Hal tersebut didukung langsung oleh pernyataan dari Dr Emilie Van Deventer, Team Leader - Radiation Programme Department of Public Health and Environment dari World Health Organisation (WHO).
"Tidak ada bukti konkrit terkait yang disebabkan oleh medan frekuensi radio yang dikeluarkan baik oleh ponsel maupun dari BTS.(tim)